PENANAMAN
OLIMPISME
UNTUK MEMBANGUN LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Pendidikan
zaman sekarang biasa kita sebut sekolah modern, sekolah modern ini sebenarnya
adalah sekolah yang bersinggungan dengan kehidupan nyata. Masih ada dosen yang
menekankan dalam belajar atauu suatu pembelajaran itu adalah hafalan, dan masih
berpacu pada buku, padahal konsep pendidikan dalam belajar adalah implementasi.
Kita semua harus
memahami lingkungan eksternal dan dunia pendidikan saat ini, yaitu dengan
belajar dengan tekun, baca buku, melihat dunia lain (kegiatan-kegiatan positif
lain yang bermanfaat.
Saat ini, telah
terjadi perubahan dengan skala global di berbagai aspek kehidupan di dunia.
Diantaranya dalam berbaai bidang berikut:
1. Ekonomi : saat ini
ekonomi dikendalikan oleh Negara-negara maju dan ekonomi intelektual lebihutama
disbanding ekonomi sumberdaya alam.
2. Sosial : terbentuk
masyarakat global, saat ini masih banyak orang yang hidup individualis, dan
banyaknya penyakit sosial di masyarakat seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme
3. Politik : demokrasi
karena keterbukaan, kebebasan dalam berpendapat, semua level masyarakat
berperan dalam kehidupan politik.
4. Budaya/culture :
era sekarang adalah keterbukaan, zaman dulu pendidikan itu tertutup, tetap
sekarang terjadi globalisasi budaya “cross culture”.
Hal diatas sangat
berpengaruh, dan akan mempengaruhi kita, Teknologi informasi sangat berperan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama di Indonesia, namun sayangnya justru
mata pelajaran teknologi dan informasi di SMA akan dihilangkan, karena dianggap
bahwa kemampuan teknologi merupakan suatu skill dasar yang sudah wajib dimiliki
siswanya. Juga karena saat ini sudah banyak alat-alat yang menunjang seperti
gadget dan laptop yang sudah dimiliki siswa. Padahal menurut saya tidak semua
siswa mempunyai laptop, karena mereka dari keluarga yang kurang. Ini membuat
ketidak adilan bagi mereka anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang
mampu, padahal mereka juga menginginkan skill itu.
Masalah pendidikan ini
harus kita pahami agar bisa menjadi database dan nantinya akan membentuk
regional activities yang mencakup government service, medical service,
ausehhold activities, remote shoping, inter-office, mobile communication.
Dalam hal ini, kitta
jangan hanya belajar dari buku tetapi ICT nya juga harus dikembangkan, karena
kekayaan yang terbesar adalah sumber daya manusia nya. Ketika kita menjadi
seorang yang unggul, maka kita akan menerapakn ilmu yang kita miliki.
Sumber daya manusia
ini menjadi factor strategis, diantaranya sebagai factor sentral yang merupakan
kunci perubahan, kunci perubahan sebagai nilai kompetitif, sebaai asset utama,
perlu penyiapan SDM yang tepat dengan orientasi kompetisi global.
Kompetisi SDM yang
dituntut oleh lingkungan kompetisi saat ini adalah:
·
Pengetahuan/
wawasan global
1.
berbasis TIK
2.
Kecerdasan dalam inovasi dan kreatifitas
3.
pemahaman nilai-nilai universal
·
Keterampilan
global
1.
memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
2.
IPTEK dan informatika
3.
keterampilan kompetitif
·
Melatih sikap
dan perilaku
1.
disiplin dn dipercaya
2.
dinamis dan fleksibel, yaitu senantiasa bergerak (moveon)
3.
inisatif dan proaktif
4.
inovatif dan kreatif
5.
mandiri dan survive
Dalam
hal ini, dapat disimpulkan bahwa pendidikan tidak berhasil menciptakan manusia berbudaya,
pendidikan dalam keluarga kuran, seringkali orangtua malah menyerahkan tanggung
jawab pendidikan sepenuhnya kepada sekolah. Hal ini menimbulkan beberapa dampak
negative, diantaranya:
1.
kompetisi SDM di Indonesia kurang kompetitif
2.
SDM Indonesia tidak memiliki sikap professional
3.
SDM Indonesia kurang siap memenuhi kebutuhan industry
4.
kondisi ekonomi Indonesia akan semakin terpuruk
Oleh
karena itu, harus segera menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, dan
menjadikan pembelajaran menyenangkan.