Translate

Jumat, 14 November 2014

PENANAMAN OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Pendidikan zaman sekarang biasa kita sebut sekolah modern, sekolah modern ini sebenarnya adalah sekolah yang bersinggungan dengan kehidupan nyata. Masih ada dosen yang menekankan dalam belajar atauu suatu pembelajaran itu adalah hafalan, dan masih berpacu pada buku, padahal konsep pendidikan dalam belajar adalah implementasi.
Kita semua harus memahami lingkungan eksternal dan dunia pendidikan saat ini, yaitu dengan belajar dengan tekun, baca buku, melihat dunia lain (kegiatan-kegiatan positif lain yang bermanfaat.
Saat ini, telah terjadi perubahan dengan skala global di berbagai aspek kehidupan di dunia. Diantaranya dalam berbaai bidang berikut:
1. Ekonomi : saat ini ekonomi dikendalikan oleh Negara-negara maju dan ekonomi intelektual lebihutama disbanding ekonomi sumberdaya alam.
2. Sosial : terbentuk masyarakat global, saat ini masih banyak orang yang hidup individualis, dan banyaknya penyakit sosial di masyarakat seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme
3. Politik : demokrasi karena keterbukaan, kebebasan dalam berpendapat, semua level masyarakat berperan dalam kehidupan politik.
4. Budaya/culture : era sekarang adalah keterbukaan, zaman dulu pendidikan itu tertutup, tetap sekarang terjadi globalisasi budaya “cross culture”.
Hal diatas sangat berpengaruh, dan akan mempengaruhi kita, Teknologi informasi sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama di Indonesia, namun sayangnya justru mata pelajaran teknologi dan informasi di SMA akan dihilangkan, karena dianggap bahwa kemampuan teknologi merupakan suatu skill dasar yang sudah wajib dimiliki siswanya. Juga karena saat ini sudah banyak alat-alat yang menunjang seperti gadget dan laptop yang sudah dimiliki siswa. Padahal menurut saya tidak semua siswa mempunyai laptop, karena mereka dari keluarga yang kurang. Ini membuat ketidak adilan bagi mereka anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, padahal mereka juga menginginkan skill itu.
Masalah pendidikan ini harus kita pahami agar bisa menjadi database dan nantinya akan membentuk regional activities yang mencakup government service, medical service, ausehhold activities, remote shoping, inter-office, mobile communication.
Dalam hal ini, kitta jangan hanya belajar dari buku tetapi ICT nya juga harus dikembangkan, karena kekayaan yang terbesar adalah sumber daya manusia nya. Ketika kita menjadi seorang yang unggul, maka kita akan menerapakn ilmu yang kita miliki.
Sumber daya manusia ini menjadi factor strategis, diantaranya sebagai factor sentral yang merupakan kunci perubahan, kunci perubahan sebagai nilai kompetitif, sebaai asset utama, perlu penyiapan SDM yang tepat dengan orientasi kompetisi global.
Kompetisi SDM yang dituntut oleh lingkungan kompetisi saat ini adalah:
·         Pengetahuan/ wawasan global
1. berbasis TIK
2. Kecerdasan dalam inovasi dan kreatifitas
3. pemahaman nilai-nilai universal
·         Keterampilan global
1. memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
2. IPTEK dan informatika
3. keterampilan kompetitif
·         Melatih sikap dan perilaku
1. disiplin dn dipercaya
2. dinamis dan fleksibel, yaitu senantiasa bergerak (moveon)
3. inisatif dan proaktif
4. inovatif dan kreatif
5. mandiri dan survive

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa pendidikan tidak berhasil menciptakan manusia berbudaya, pendidikan dalam keluarga kuran, seringkali orangtua malah menyerahkan tanggung jawab pendidikan sepenuhnya kepada sekolah. Hal ini menimbulkan beberapa dampak negative, diantaranya:
1. kompetisi SDM di Indonesia kurang kompetitif
2. SDM Indonesia tidak memiliki sikap professional
3. SDM Indonesia kurang siap memenuhi kebutuhan industry
4. kondisi ekonomi Indonesia akan semakin terpuruk

Oleh karena itu, harus segera menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, dan menjadikan pembelajaran menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar