Translate

Minggu, 20 September 2015

TUGAS MATA KULIAH KIMIA DASAR II “HASIL DISKUSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI”

HASIL DISKUSI
Kecepatan dari suatu reaksi berbeda-beda. Beberapa reaksi berlangsung sangat cepat, misalnya meledaknya suatu petasan yang hanya memerlukan waktu beberapa detik saja, juga terdapatr reaksi yang berlangsung lambat. Misalnya, pada proses perkaratan besi dan memudarnya warna pada baju.Tentunya,terdapat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi laju dari seuatu reaksi. Faktor-faktor tersebut adalah :
1.      Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi, semakin besar pula kemungkinan partikel saling bertumbukan sehingga reaksi bertambah cepat. Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel memungkinkan lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus melalui percobaan. Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju perubahan konsentrasi reaktan.


2.      Suhu
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakn banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
Sebagai contoh, makanan seperti kentang akan lebih cepat masak jika di goreng dalam minyak panas dibandingkan jika direbus dalam air. Hal ini karena suhu minyak panas lebih tinggi daripada suhu air mendidih. Sebagian besar reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.

3.      Luas Pemukaan
Semakin kecil ukuran partikel suatu zat maka luas permukaan bidang sentuhnya semakin besar, sehingga semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan.
Sebagai contoh, jika kita membuat api unggun, diantara balok kayu bakar yang terbelah-belah akan lebih mudah terbakar dari pada balok kayu bakar yang utuh.Hal ini dikarenakan kayu balok yang telah dibelah-belah mempunyai total luas permukaan yang lebih besar daripada kayu balok utuh.
Contoh kedua, laju reaksi serbuk pualam dengan asam klorida berlangsung lebih cepat daripada kepingan pualam yang direaksikan dengan asam klorida.Hal ini terjadi karena pualam yang bereaksi mempunyai luas permukaan yang berbeda.Dalam jumlah yang sama, serbuk pualam mempunyai permukaan yang lebih luas daripada pualam yang berbentuk kepingan.Semakin luas permukaan, mengakibatkan semakin banyak permukaan yang bersentuhan dengan pereaksi, sehingga pada saat yang sama, semakin partikel-partikel yang bereaksi.Pada kepingan pualam, partikel-partikel pualam yang bersentuhan langsung dengan asam klorida lebih sedikit daripada serbuk pualam.Partikel-partikel pualam yang bersentuhan hanya partikel yang ada di permukaan kepingan pualam.Jika kepingan pualam tersebut dipecah menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil atau menjadi serbuk, partikel-partikel pualam yang semula di dalam akan berada di permukaan dan terdapat lebih banyak partikel pualam yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan asam klorida.

4.      Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Ada 2 jenis katalis:
·         Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir rekasi terbentuk kembali.
·         Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja.
Katalis meningatkan koefisien reaksi dengan menyediakan jalur reaksi alternatif (atau mekanisme) dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis tidak mengubah kesetimbangan hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan.
Sebagai contoh: Produksi NH3 menggunakan katalis Pt Catalytic converter pada knalpot.




Berikut adalah contoh katalis dan aplikasinya :



Jenis
Katalis
Aplikasi
Katalis Anorganik
V₂O₅
Proses pembuatan asam sulfat (H₂SO₄) melalui proses kontak
Platina (Pt)
Pembuatan asam nitrat
Nikel (Ni)
Proses hidrogenasi seperti pada pembuatan margarin dari minyak
Fe
Proses pembuatan amonia (NH₃) pada proses Haber-Bosch
Platina (Pt) dan Rodium (Rh)
Pada katalitik konverter kendaraan bermotor keluaran baru untuk menurunkan konsentrasi buangan gas polusi seperti CO dan NO
Alumina-gel silika
Pada reaksi perengkahan (Cracking) hidrokarbon rantai panjang menjadi hidrokarbon rantai pendek pada kilang minyak
Katalis Organik (Enzim, yakni suatu senyawa protein)
Renin
Penggumpalan susu untuk membuat keju
Enzim dari ragi
Untuk industri makanan dan industri minuman bir
Tripsin
Untuk pencernaan awal makanan bayi






DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar